Senin, 22 September 2014

Beranjak Bijak

Kekecewaan yang meluluhlantakkan tulang-tulang perasaan. Tak seharusnya terjadi. Biarlah duri-duri racun kehidupan itu hanya menyentuh kulit, tanpa perlu menelusup ke palung. Karena kehidupanmu tak sesunyi kuburan malam Jumat. 
Lihatlah, masih ada pelita-pelita asa. Di antara sabit sabit seperempat malam. Yang akan menerangimu. Yang akan melindungimu. Dari rasa takut akan lolongan fitnah. Atau dari bayangan cacing-cacing makam yang siap menyantap kerapuhan jiwamu.
Sadarilah, banyak hal yang masih terseduh manis, semanis susu coklat pagi ini. Syukuri, yang hilang pasti berganti. Yang ada kian mewangi. Dan mimpi ... genggam dengan ikhtiar yang lebih keras lagi.

AM. Hafs
Singosari, 20 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku