Mencoba membaca tiap cermin jiwa yang hadir, dan merangkainya menjadi tutur indah nan menggugah.
Kamis, 25 Desember 2014
Hafalan Surat Si Evi
Selasa, 16 Desember 2014
Sholeh dan Santrinya (Mencium Cewek?)
Sholaatulloh salaamulloh
'Ala thoha Rosuulillah
Sholaatulloh salaamulloh
'Ala yaasiin habibillah
Anak sholeh rajin mengaji
Tingkah lakunya sopan terpuji
Anak sholeh tak suka menyakiti
Rajin ibadah suka memberi
Selasa, 09 Desember 2014
Rahasia Rejeki
Senin, 08 Desember 2014
Ketika Rindu Tak Berpintu
Tahukah engkau, butiran-butiran rindu yang mengembun di talas hati? Setelah semalaman tadi rintik.
Berseluncur ke sana kemari, dalam diamnya otak kiri.
Tahukah engkau, bagaimana cara ia menggigilkan hati? Sungguh, tak mampu ditelan ainku.
Sepurnama tadi ... Lebih dari selaksa puja pada-Nya, terapal indah. Hanya untuk mengalirkan renjanaku, pada tempat seharusnya dan menghitamkan bayangmu di pekat malam.
Lantas, sepi dan beku tetap memenjarakan semua inginku.
Adakah engkau tahu?
Cara lain mengatasi ini?
Karena aku terlalu jengah dengan balada laba-laba bermuka dua.
Ia mengejekku melalui denting jaringnya. Mengalunkan nada-nada sendu. Membuat bayangmu tak kunjung keruh.
Kini, haruskah aku memaki benang merah? Yang menautkan ain kita di purnama kedua belas?
Ataukah engkau berkenan, mengautkan segala yang tercerai dari hati ini?
Menyusunnya menjadi pintu, untuk kubuka dan merengkuh kembali sabitmu yang telah pergi.
Atau dengan terpaksa, biarkan aku beramnesia. Agar semua perih itu gugur bersama mimpi indah masa lalu. Hingga aku mampu, menatap seminya harapan baru di ujung pagiku, yang sendu.
AM. Hafs
Malang, 08 Desember 2014
Jumat, 05 Desember 2014
Pengaruh Orang Tua Terhadap Salat Si Anak
Aku salut pada perkembangan sikap David. Bagaimana balita bisa menjalankan salat lima waktu dengan lengkap. Meski terkadang ada rasa malas yang muncul di dirinya, namun tak butuh dua kali perintah untuk membuatnya mendirikan sholat. Bahkan tak jarang pula, dia yang mendahului dengan bertanya, "Bu, sekarang salatnya berapa kali?" yang maksudnya berapa rakaat.
Semua tak lepas dari didikan orang tua dan lingkungannya. Di rumah ini semua orang terdekatnya mengerjakan sholat. Sehingga, ketika dia tidak mendirikan salat, ada perasaan malu yang muncul.
Hal itu juga menjadi pembuktian, sebuah teladan lebih dahsyat dari kata-kata.
Di sudut rumah yang lain pernah kutemukan, bagaimana sulitnya menyadarkan seorang anak bahwa salat lebih dari kewajiban.
Hari Jumat adalah jadwalku mengisi musala di samping rumah. Ada sekitar 15 anak dan remaja yang tiap sesudah magrib hadir menuntut ilmu.
Hari itu, kuceritakan tentang pengetahuan salat. Terutama bagi mereka yang telah remaja. Pada kesempatan itu, aku bertanya pada seorang anak kelas 7 SMP, "Sehari salat berapa kali?"
Dia tersenyum, cengar-cengir sebelum akhirnya menjawab, "Dua kali, Mas."
"Magrib Isya saja?" Aku mencoba menebak.
"Hehe, iya."
"Duhur enggak?" dia hanya tersenyum, "pulang sekolah jam berapa?"
"Jam 1, Mas."
"Langsung kemana? Maen?"
Dia menunduk dengan senyum malu-malu.
"Salat dulu to, Le. Baru maen. Sudah kelas tujuh lo kamu. Coba mulai besok salat, ya?"
"Hehe, malu, Mas?" Jawabnya sambil menggaruk kepala.
"Lho, kok malu?" Aku heran.
"Orang tuanya gak ada yang salat, Mas." Seorang anak yang masih sepupunya menyahut.
"Eh?" Aku terdiam. "Yawes, kalau malu salat di rumah, coba kalau sekolah bawa sarung. Di sekolahmu ada musala kan? Pulang sekolah mampir dulu ke situ, salat. Jangan lupa juga doakan orang tuamu. Kasihan, Le. Mulai besok sanggup ya? Jumat depan kucek lagi."
Begitulah, yang satu malu ketika tidak mendirikan salat. Satunya lagi sebaliknya. Semoga bisa diambil hikmahnya.
AM. Hafs
Malang, 05 Desember 2014
Selasa, 02 Desember 2014
Buku Berpenyakit Hati
Senin, 01 Desember 2014
Keutamaan Anak Zaman Dulu
Hanya Celoteh Kecil, Cukup Dilirik Saja
Di putaran ini, beberapa orang telah merengkuh mimpi. Sedang aku masih berkutat dengan segala keluh. Menatap hal-hal yang sebenarnya lebih baik diabaikan.
Ada yang bilang aku tengah mengepak sebagai kupu-kupu. Kupu-kupu macam apa? Yang kulihat masih bayang semu. Semua hitam yang melekat mengaburkan pandangan. Hingga kadang aku tersesat pada bunga semu dunia.