Selasa, 09 Desember 2014

Rahasia Rejeki

Waktu itu, aku tengah berada di majlis ilmu. Duduk bersama rekan sejawat untuk mengalunkan sholawat, atas Rasulullah Sang Penyampai Rahmat. Menjelang acara dimulai, seekor belalang terbang ke sampingku. Sedang di dinding gubug, yang terbuat dari anyaman bambu, di sebelah kanan, seekor tokek tengan jalan-jalan mencari mangsa.
Dalam keadaan seperti itu, aku berinisiatif melempar belalang tadi ke arah Tokek. Belalang pun terbang terpaksa dan akhirnya hinggap pas di depan hewan loreng itu. Namun malang nasibnya, ketika hendak menerkam, belalang sanggup menghindar. Dan terbang ke dinding seberang. Melihat hal tersebut, aku berujar, "Belum rejekinya."
Sekitar satu jam acara berlangsung. Di penghujungnya, ketika hidangan mulai dibagikan, kami melihat Si Tokek juga tengah menyantap hidangannya, belalang tadi. Membuat aku dan rekan-rekan bergeleng kagum. Sungguh rejeki itu penuh rahasia. Yang tadinya di depannya pas, kalau memang bukan rejaki, tidak termakan. Sebaliknya, meskipun di tempat seberang, kalau sudah rejeki ya tersantap lezat. Namun, yang perlu diperhatikan lagi, andai Si Tokek menyerah, dan tidak mengejar Belalang hingga ke dinding seberang, dia tak akan mendapat belalang itu sebagai santapan.

AM. Hafs
Malang 09 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku