Mengamati alam yang penuh rahasia, butuh kacamata lainnya untuk sebuah karya yang unik. Karena itu, kucoba melihat dunia dari sisi lainnya dengan benda itu. Sebagaimana Ilmuwan melihat daun bukan sebagai daun, melainkan sebuah dapur. Melihat batang bukan sebagai batang, melainkan pipa-pipa penyalur bahan makanan. Melihat Akar bukan sebagai akar, melainkan mulut penyerap zat hara.
Kini kuterdiam, mengamati langit. Lalu terpejam, merasakan angin. Menunduk merasakan pijakan. Mengangkat kaki beberapa langkah ke taman penuh bunga. Berjongkok dan mengamati tiap hal di depanku. Alam ... alam ... dendangkan nyanyianmu. Biarkan aku ikut larut dalam orkestramu. Berdiam sejenak memeluk keheningan, Rabbana dholamna anfusana wa illam taghfirlana latarchamna lanakunanna minal khosirin. Permohonan ampun atas nikmat yang terkufuri.
Ilahi, nawwiril qolba ... kuuntai syukur ... berharap ilmu-Mu kayakan fikirku.
AM. Hafs
Mencoba membaca tiap cermin jiwa yang hadir, dan merangkainya menjadi tutur indah nan menggugah.
Rabu, 25 Juni 2014
Dawai Tak Berjudul (Belajar berpuisi - Curahan hati)
Oleh : AM. Hafs
Di muara lelapnya mentari
Aku berharap sekilas awan pantulkan bayangmu
Di antara hembus angin sepi
Aku dendangkan nada-nada rindu
Alunan dawai rintihan hati
Menata kembali keping masa lalu
Barisan bait pembawa makna bermisteri
Kuurai dalam kisah terindah nan sendu
Tuhan, perkenankanlah
Rodaku bergulir lagi kembali
Membawanya ke senyum yang sama
Dan berikanku kesempatan
Tuk beri untaian puisi terakhir
Agar aku mampu abadikan rasa ini, selamanya
#menggubah dari lirik samson "di ujung jalan"
Malang, 25/06/2014
AM. Hafs
Di muara lelapnya mentari
Aku berharap sekilas awan pantulkan bayangmu
Di antara hembus angin sepi
Aku dendangkan nada-nada rindu
Alunan dawai rintihan hati
Menata kembali keping masa lalu
Barisan bait pembawa makna bermisteri
Kuurai dalam kisah terindah nan sendu
Tuhan, perkenankanlah
Rodaku bergulir lagi kembali
Membawanya ke senyum yang sama
Dan berikanku kesempatan
Tuk beri untaian puisi terakhir
Agar aku mampu abadikan rasa ini, selamanya
#menggubah dari lirik samson "di ujung jalan"
Malang, 25/06/2014
AM. Hafs
Wayang
Oleh : AM. Hafs
Aku disibukkan oleh wayang-wayang tanpa suara.
Kuberi ruh pada bait-bait lukis jiwa di tiap nama.
Wayang-wayang tanpa suara.
Melaju dalam tatanan takdir pena.
Gundah, oh kubuat dia tertawa, tak salah
Sedih, oh kubuat dia berlari
Tawa, oh kubuat dari tabah hati
Senyum, oh melengkung indah dari bisik nurani.
Wayang-wayang tanpa suara
Aku wayang-Mu
Kutancapkan ridho.
Atas nilai langkah lakuku.
Tuntun-Mu lajukan awan garisku.
Harap.
Malang, 25/06/2014
AM. Hafs
Aku disibukkan oleh wayang-wayang tanpa suara.
Kuberi ruh pada bait-bait lukis jiwa di tiap nama.
Wayang-wayang tanpa suara.
Melaju dalam tatanan takdir pena.
Gundah, oh kubuat dia tertawa, tak salah
Sedih, oh kubuat dia berlari
Tawa, oh kubuat dari tabah hati
Senyum, oh melengkung indah dari bisik nurani.
Wayang-wayang tanpa suara
Aku wayang-Mu
Kutancapkan ridho.
Atas nilai langkah lakuku.
Tuntun-Mu lajukan awan garisku.
Harap.
Malang, 25/06/2014
AM. Hafs
Orang Terkaya
Empat orang pemuda tengah bercakap-cakap di Kantor Remaja Mushola (ReMus).
"Rek, menurut kalian, siapa orang terkaya di dunia?"
Sambil merebah, Hendik memecah keheningan. Terlihat pandangannya terpenjara di langit-langit mushola, sore itu.
Andre menutup Kitab Riyadush Shalihin. Sejenak ia diam. Imron, terlihat sedang sibuk dengan gadgetnya. Sedang Agus, sibuk mempermainkan semut yang berbaris.
"Rek, menurut kalian, siapa orang terkaya di dunia?"
Sambil merebah, Hendik memecah keheningan. Terlihat pandangannya terpenjara di langit-langit mushola, sore itu.
Andre menutup Kitab Riyadush Shalihin. Sejenak ia diam. Imron, terlihat sedang sibuk dengan gadgetnya. Sedang Agus, sibuk mempermainkan semut yang berbaris.
Baitku Abadi
Oleh : AM. Hafs
Di antara riak-riak yang terpanah dan mati
Di antara gerik yang beralun dan terhenti
Ada sunyi ...
Di antara sunyi yang terlampau pedih
Di antara hitam yang terlampau pekat
Ada sesal menunggu bait terakhir pada tujuan yang kadang lenyap
Di antara sesal yang lenyap dan tak kembali
Di antara pekat yang berlari bersama angin musim semi
Ada harap penunggu nafas dan kaki yang melangkah
Di antara langkah yang berlalu
Di antara setapak yang bertalu
Ada riak yang terus menjadi misteri
Dan di sinilah kini ku berdiri
Pada bait tak berujung
Seperti roda kehidupan yang kan terus berputar
Suci bersama hujan
Atau membusuk bersama gugur dedaunan
Malang, 25/06/2014
AM. Hafs
Di antara riak-riak yang terpanah dan mati
Di antara gerik yang beralun dan terhenti
Ada sunyi ...
Di antara sunyi yang terlampau pedih
Di antara hitam yang terlampau pekat
Ada sesal menunggu bait terakhir pada tujuan yang kadang lenyap
Di antara sesal yang lenyap dan tak kembali
Di antara pekat yang berlari bersama angin musim semi
Ada harap penunggu nafas dan kaki yang melangkah
Di antara langkah yang berlalu
Di antara setapak yang bertalu
Ada riak yang terus menjadi misteri
Dan di sinilah kini ku berdiri
Pada bait tak berujung
Seperti roda kehidupan yang kan terus berputar
Suci bersama hujan
Atau membusuk bersama gugur dedaunan
Malang, 25/06/2014
AM. Hafs
Bukan I Love You Tapi Qobiltu.
Ketika tengah menjelajah beranda facebook, aku menemukan sebuah quote yang tertulis, "Kalau Tuhan maunya kamu sama aku, pacarmu bisa apa?"
Supaya lebih islami, muncullah ide untu menggantinya menajdi, "Kalau Allah maunya kamu sama aku, dunia bisa apa?"
Diakui atau tidak, dipercaya atau tidak, tetap hanyalah Allah yang Maha Tahu terhadap segala sesuatu, termasuk jodoh. Karena itu, hanya pada-Nya pulalah seharusnya semua harap berlabuh. Sedang berharap pada makhluk itu sia-sia. Banyak di antaranya yang memiliki bibit kemunafikan. Perhatikan ketika berkata-kata. Pagi kedelai, siang tempe. Sebab itu, perlulah kiranya untuk menyelami dan merenungi kembali kejadian di sekitar. Tengok saja, berapa pasangan yang dengan berderai air mata mengatakan, "Aku mencintaimu selamanya." atau "Tak ingin kehilangan si dia." pada akhirnya, besok, lusa, seminggu, sebulan atau beberapa tahun lagi ternyata sudah ganti hati karena keseringan makan hati.
Maka dari itu, yang sekarang bilang, "Aku bersyukur telah menjadi pelengkap agamamu." itulah yang harus dijaga, sepenuh hati.
Jadi, bukan 'I love you' yang menjadi awal sebuah kisah, tapi 'Qobiltu'.
#Meracau
AM. Hafs
Hikmah Mencintai dan Menjadikannya Cinta pada Allah.
Kukabarkan pada para pecinta.
Pernahkah kalian merasa berbahagia kala mendapat sms dari si dia. Dan dengan segera mungkin ingin membalasnya?
Perhatikan, begitu pula lah seharusnya saat kita mendengar azan. Bersegera pula harusnya kita menghampiri.
Pernahkah kalian merasa takut membuat orang yang kalian cintai kecewa? Dan khawatir kalian akan dijauhi?
Langganan:
Postingan (Atom)