Sabtu, 31 Januari 2015

SUNGGUH, MAUT ITU DEKAT

Pada hari Kamis kemarin, ada acara khotmil quran di Gubuk Ngaji. Beberapa teman guruku yang hafidz turut hadir. Salah seorang di antaranya bernama Imron. Aku biasa menyebut beliau Cak Im.
Di acara itu, aku kebagian tugas sebagai seksi konsumsi. Waktu tengah menata suguhan, Cak Im tengah membaca Juz 4, 'bil ghoib'. Tak lama setelah selesai membaca, Cak Im berkumpul dengan beberapa teman guruku yang hadir di tempat jamuan.
Setelah agak siang, beberapa dari mereka meninggalkan tempat. Khotmil quran pun dilanjutkan oleh teman-teman sesama santri yang sudah lancar.
Sorenya, ada kabar duka. Cak Im mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang. Dan lebih mengejutkan semalam beliau dikabarkan telah meninggal. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.
Jadi ingat sebuah pesan, "Kita akan diambil sesuai dengan kebiasaan." Semoga saja, aku bisa Husnul khotimah. Aamiin
AM. Hafs
31012015

Bangun, Cantik

Dia masih terlelap dengan cantik. Sepertinya masih kelelahan. Karena biasanya, ia sudah bangun sebelum azan subuh berkumandang.

Lamat-lamat kupandangi kecantikannya dengan kagum. Sungguh beruntung memilikinya. Semoga saja dia juga merasa beruntung memilikiku yang penuh kekurangan ini. Dengan lembut jemariku menyentuh pipinya. Lalu menepuk pelan untuk membangkitkan ia dari lelapnya.

"Dek, bangun. Sudah subuh."

Ia hanya menggeliat, imut sekali.

"Dek, bangun, Sudah subuh. Ntar kesiangan lo. Katanya semalem pengen jamaah."

Jumat, 23 Januari 2015

Liebster Award

Kenal "acara" ini dari Mbak @Agyasaziya_R. Waktu itu lewat kicauannya, si Mbak yang pengen banget jalan-jalan ke jepang itu ngeluh, puyeng dapat banyak tag dari Si "Liebster". (Tahu gak? Hal pertama yang terpikirkan waktu baca kata itu malah lobster.)

Aku yang penasaran langsung SKSD dan nanya-nanya. Karena biasanya, yang namanya "award" itu seru. Mbaknya bilang, "Bentar lagi diposting." Oke deh aku nunggu. *Cling!* Setelah tulisannya keluar di temlen, aku langsung meluncur. Kesan pertama pas baca tulisannya cukup menghibur dan kagum. Karena jujur, buatku nulis lepas itu terkadang lebih sulit daripada nulis fiksi atau puisi.

Kamis, 22 Januari 2015

Hujan Kenangan (Fiksimini)

Pada hujan yang bersinergi dengan kenang. Ingatkah, waktu setahun yang lalu kau buat aku dan dia berteduh di payung yang sama? Selama langkah menerkam jarak dari mini market ke rumah, aku hanya tertunduk malu. Sesekali melirik wajahnya dengan senyum merah jambu.Saat itu adalah hari halal keduaku dengannya, Bidadari Bumi. 

Aneh rasanya ketika di antara aku dan dia masih terselip jarak. Padahal andai kugenggam erat jemarinya, takkan ada dosa. Mungkin waktu itu ia pikir aku malu. Bukan, sebenarnya aku tengah membawa Al-Quran di saku baju.

Nikmatnya Kesetiaan

Suatu hal yang aneh bagiku adalah ketika kata setia jauh lebih mudah dijalani daripada memilih. Karena terkadang aku malah bertanya pada diri sendiri, "Pantaskah aku memilih?". Di masa ketika aku memiliki sebuah hati yang bisa kujaga, kesetiaan adalah sebuah nikmat yang luar biasa. Kesetiaan yang mampu membuat pandanganku menunduk, sikapku terjaga. Tidak seperti sekarang yang seringnya mata ini jelalatan. Meski hanya berupa tengokan sesaat, tetap saja ada rasa sesal yang timbul setelahnya.

Terkadang, aku merindukan masa-masa itu. Masa di mana hanya menggenggam satu hati. Namun, aku tahu ... masa lalu tetaplah masa lalu. Hanya untuk dikenang dan diambil hikmahnya. Bukan lagi untuk diratapi atau disesali. Karena hanya akan menyakiti hati dan membuang waktu. Dan cara terbaik untuk mengatasi hal itu adalah dengan menjadikannya tulisan yang menginspirasi.

Lagu untukmu, Kekasih

Mata ini sudah akan terpejam ketika bayangmu muncul di langit-langit kamar. Terutama senyum yang setia menghiasi binar di wajahmu. Hingga membuatku bangkit dan menyerah dari lelap. Kuambil gitar dan mulai mengalunkan musik renyah dari band favoritku, Sheila On 7, Percayakan Padaku. Pada lirik yang kunyanyikan, ada harap di mana suatu hari aku akan halal menjadi sandaran mimpimu. Menjadi seseorang yang kamu percayai 'tuk mengiringimu meraih mimpi.

Rabu, 21 Januari 2015

10 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kesuksesan Raditya Dika

Gak sengaja pas mampir ke rumah temen tadi, aku nonton Bang Raditya Dika di salah satu acara TV swasta. Di sana dibahas mengenai perjalanan karir Bang Raditya Dika. Dari seorang penulis hingga berbagai profesi di ranah hiburan. Dengan tampang yang bisa dibilang 'biasa' dia mampu memiliki jutaan penggemar. Bisa dilihat dari 'followers'nya yang sampai tulisan ini terbit, sudah ada sembilan jutaan.

Ketika tengah menonton tadi, aku terus berpikir. Apa yang menjadi kunci sukses Bang Radit. Dengan sedikit merenung dan banyak melamun, akhirnya aku menemukan beberapa hal, di antaranya :

1. Kepekaan yang tinggi terhadap lingkungannya. Sehingga dia mampu mengangkat hal yang sebenarnya sepele dan tak terhiraukan, menjadi terpaksa dipikirkan dan bikin kita terhibur sewaktu memikirkannya. Semisal iklan tori-tori atau rambutnya Andika Kangen Band di awal-awal boomingnya Stand-up Comedy.

2. Dia mampu mengubah kekurangan dan kelemahannya menjadi kelebihan. Coba tengok tweetnya yang sempat tayang di acara tadi, "@radityadika: Kenapa tiap kali gue niruin Syahrini maju mundur cantik jadinya malah maju mundur cebol?" kekurangannya malah terpakai untuk menghibur orang lain. Bahkan kisah sialnya saat mengetahui kalau buku "Kambing Jantan"nya ternyata habis diborong mamanya sendiri pun bisa jadi materi yang menghibur. Walau di sisi lain, kukira itu juga termasuk keberuntunganya. Karena aku menduga, setelah dibagi secara gratis ke beberapa orang, akhirnya banyak orang yang tertarik dengan tulisannya. Proses promosi dari mulut ke mulut pun terjadi. Dugaan itu muncul dari kisah sukses Pocari Sweat, yang dibagikan secara gratis.

3. Dia mampu mengangkat kisah hidupnya menjadi hal yang unik. Seperti kisah seorang lugu yang jatuh cinta, Jika di film-film lain kebanyakan hanya menjadi pelengkap cerita, Bang Raditya malah menjadikannya sentral cerita. Misal di film "Ada Apa Dengan Cinta", salah satu karakter culun hanya menjadi selingan. Padahal, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak cowok-cowok remaja yang "berkelakuan" culun daripada yang "sok keren". Culun dalam artian, kalau ketemu cewek yang disukai, gugup - gugup gak jelas atau sok jaim. Contohnya aku. Eh.

4. "Just be yourself!" Itulah quote yang pas menurutku bisa kita cuplik dari kehidupan Bang Radit. Gak perlu sok keren yang jatuhnya malah norak. Semisal rambut dicat, tubuh ditatto, pakai tindik, ikut Geng Motor, sok minum-minuman keras, merokok atau hal-hal negatif lain yang biasanya "dianggep" sebagai hal keren oleh remaja, terutama pelajar. Kata Alamarhum Om Bob, "Bergayalah sesuai isi dompet."

5. Menjadi penulis itu keren. Bang Radit bisa munutupi tampangnya yang pas-pasan dengan kreatifitas segunung. Melalui tulisan-tulisannya, dia mampu menyihir berjuta pasang mata untuk mengidolakannya.

Sabtu, 17 Januari 2015

Kemunduran Fungsi Al Quran

Supaya tidak lupa, lebih baik kutuliskan di sini. Baru saja aku menemukan sebuah video dari youtube. Tayangan dari Bayyinah TV. Sebuah tayangan yang cukup menampar, kritik tajam dari seorang penggiat bahasa Arab. Berikut hal-hal yang sempat kutangkap.

10 Perbedaan Orang Cerdas (Oce) dan Orang Bodoh (Obo)


1.
Oce, "Aku harus menyelesaikannya sekarang. Karena besok belum tentu bisa."
Obo, "Ah, masih satu jam lagi. Nyantai dulu saja."

2.
Oce, "Ah, semakin kubelajar, semakin banyak yang belum kuketahui."
Obo, "Apa sih yang enggak gue tahu? Sudah di luar kepala semua."

3.
Oce, "Ayo kamu pasti bisa! Kamu pasti kuat! Kamu itu special! Gak ada yang gak mungkin bagi orang yang mau berusaha, percaya, deh!"
Obo, "Gue gak bisa nih! Gue lemah! Semuanya mustahil!"

4.
Oce, "Muhasabah sebelum tidur itu harus kubiasain!"
Obo, "Nih! Gue hebat! Nih piala gue! Banyak bukan?"

5.
Oce, "Semua butuh perhitungan dan evaluasi. seperti kata pepatah, berpikir tiga langkah sebelum mengambil satu langkah maju!"
Obo, "Ah, lama! Udah sikat aja! Untung rugi belakangan"

Selasa, 13 Januari 2015

Fungsi dan Manfaat Nama Pena

Assalamu’alaikum …. Selamat siang, Pembaca! Para blogger hebat ataupun pemula. Ada yang sedang tidur siang? Semoga bisa mendapat inspirasi dari mimpi ya … Haha. Yang belum mandi silakan mandi dulu, biar seger, kemudian salat bagi yang belum, lalu bobok siang. Hehe Yang pasti, tetep semangat! Okey?

Okay, pasang mata, pasang hedset, puter musiknya. Kita langsung ke materi nama pena. Sudah? Well, kira-kira ada yang tahu enggak fungsi nama pena? Sudah tahu semua? Hebaaat! Karena sudah tahu semua, Aku di sini hanya akan mengulang atau mungkin menambahkan. O'rait? Cekidot!

Fungsi atau kegunaan nama pena. Sebelumnya kupanggil dulu asistenku ya? Dia burung imut yang suka nangkring di pojokan halaman kertas, namanya Inkbird. Suka banget ngoceh. Karena itu, biar lebih menarik aku ajak ia ke sini buat nge-ramein suasana.

Piuuuuwit!

“O’Rait, Kapten!” Nah, udah denger gak suaranya cemprengnya? Mirip-mirip beo. Tapi warnanya hitam putih kayak panda. Jambulnya putih. Hehe

“Aku bukan Beo, Kapten!”

Okay, okay! Inkbird adalah Inkbird, bukan Beo meskipun mirip Beo. Haha. Sudah siap?

“Hadeeeh! O’Rait, Kapten!”

Baik, tolong bacakan isi kertas ini ke teman-teman!

“O’Rait! Beberapa kegunaan nama pena : Satu! Supaya kita mudah dikenali. Karena terkadang nama asli terlalu panjang. Karena itu, nama asli biasanya disingkat dan menjadi nama pena.”

Okay, gud Bird! Coba perhatikan. Dari point nomor satu, bisa kita ambil kesimpulan jika nama pena bisa dibuat dengan menyingkat nama asli. Misal nih, namanya Muhammad Agung Devonda Baihaqi. Rasanya, jika harus dipakai sebagai nama pena akan susah diingat bukan, jadi bisa disingkat D. Baihaqi. Lebih simple bukan?  Oke next, Bird!

“Dua, untuk menambah nilai jual.”

Point dua, coba perhatikan, nama Sigit Purnomo Said. Ada yang tahu ini nama artis siapa? Yup, betul! Itu adalah nama asli dari Pasha, vokalis band Ungu. Karena penulis itu pada akhirnya harus menjual bukunya, agar pembacanya lebih banyak dan ilmunya lebih tersebar serta bermanfaat, maka nama pun harus mempunyai nilai jual. Kalau nama asli sudah keren lalu dijadikan nama pena, apa boleh? Boleh sekali, karena ini hanya masalah taste atau ‘rasa’. Ok, next!

“Tiga, agar kita mempunyai ciri khas.”

Okay, coba tengok namaku, Agus. Berapa orang yang punya nama ini? Banyak bukan? Karena itu, aku membuat nama pena agar mempunyai ciri khas. AM. Hafs (baca Hafes-red). Belum ada yang punya. Jadi ketika ada yang menyebut nama itu, otomatis yang disebut adalah … aku. Hehe. Ok, Next!

“Empat, untuk mengabadikan harapan.”

Di point empat, sekalian aku jelasin tentang AM. Hafs. AM adalah singkatan dari Agus Muhammad, masih mengambil dari nama asli. Lalu, Hafs? Siapa dia? Seorang Ulama besar yang bacaan Alqurannya Masyhur di seluruh dunia. Aku nge-fans banget sama beliau. Selain itu,  berharap dengan memakai nama beliau, Aku ketularan teladan dan kebaikannya. Sehingga, mimpi jadi penulis yang lebih hebat dari Habiburrahman El Shirazy bisa terwujud, aamiin, doain ya? Hehe Kalian pasti juga punya seseorang yang dikagumi bukan? Bisa tuh dijadikan nama pena.

Well! Itu tadi empat fungsi dan manfaat nama pena. Nah, tadi si Inkbird sudah tanya, hal-hal berkenaan dengan nama pena. Sekarang waktunya para pembaca budiman yang berpendapat dan bertanya. Silakan tulis di kolom komentar! ^^

Tetap Merah! Tetap Pedas (Penulis cerdas)! Salam Cabe Rawit! Wassalamu’alaikum

AM. Hafs
Malang, 11/01/15

Sholeh dan Cita-Cita Santrinya

“Siapa yang sudah niat dari rumah? Tunjuk tangan!” tanya Ustadz Sholeh pada santri-santrinya setelah membaca doa pembuka.

Hanya dua orang yang menunjuk tangan, dari sepuluh anak yang hadir.

“Kalian ini gimana? Udah berkali-kali diingatkan, masih saja sering lupa. Sekarang hari Jumat, kalian ingat waktunya apa?”

Hening, “Hafalan juz ‘amma, Mas.” Hanya Firman yang menyahut.

“Oke, waktunya hafalan. Siapa yang tadi sore belajar?”

Rabu, 07 Januari 2015

Bukan Suspensi dalam Cerita


Sekadar berbagi pengalaman. Dulu, ketika karyaku dikritik, "Suspendnya terlalu cepat." Aku bingung, suspend apaan? Kucoba mencari di google. Tetap belum paham. Tapi baru-baru ini, ketika berkunjung ke bookfair, aku menemukan sebuah novel. Ketika kubaca, rasanya terlalu cepat jalan per-katanya. Dan akhirnya aku sadar. Itulah suspensi! Ternyata aku salah. Suspensi adalah kejutan dalam cerita yang membuat pembaca mengingat cerita kita. Mengutip fungsi Suspensi dari AnneAhira.com, Suspensi bisa digunakan sebagai ending. Agar cerita kita meliki twist, atau kejadian yang tak diduga.

Sedang yang kumaksud di sini bisa disebut sebagai tempo. Mungkin untuk lebih jelasnya, coba perhatikan kalimat berikut,

-Aku pergi ke sekolah. Sekolahku masuk siang. Di depan gerbang bertemu teman-teman. Kami berjabat tangan. Reuni pun siap dimulai.

-Aku bersiap melangkah ke sekolah. Sekolah yang sama tapi berbeda dengan kebanyakan. Karena sekolahku beroperasi pada siang hari. Sesampainya di depan gerbang, kudapati wajah-wajah ceria teman-teman. Kami saling berjabat tangan. Kemudian berjalan beriringan memasuki ruang reuni yang telah siap untuk dimulai.

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.

AM. Hafs
Malang, 07/01/2015

Selasa, 06 Januari 2015

Ular (Fiksimini)

Gerah, penumpang berjubel di dalam angkutan umum. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Suasana pun hening. Hanya deru mesin yang mengiring.

Tiba-tiba kakiku terasa seperti dipatuk sesuatu. Reflek, aku berteriak sembari mengangkat kaki, "Ulaaar!"

Mendengar teriakanku, pak sopir menghentikan laju kendaraan. Kebanyakan penumpang turut mengangkat kaki. Suasana menjadi gaduh. Kecuali seorang penumpang di sampingku yang tetap tenang.

"Ada apa, Bu?" tanya Pak Sopir.

Anda pengunjung ke

Statistikku