Sabtu, 31 Januari 2015

Bangun, Cantik

Dia masih terlelap dengan cantik. Sepertinya masih kelelahan. Karena biasanya, ia sudah bangun sebelum azan subuh berkumandang.

Lamat-lamat kupandangi kecantikannya dengan kagum. Sungguh beruntung memilikinya. Semoga saja dia juga merasa beruntung memilikiku yang penuh kekurangan ini. Dengan lembut jemariku menyentuh pipinya. Lalu menepuk pelan untuk membangkitkan ia dari lelapnya.

"Dek, bangun. Sudah subuh."

Ia hanya menggeliat, imut sekali.

"Dek, bangun, Sudah subuh. Ntar kesiangan lo. Katanya semalem pengen jamaah."

Matanya mulai mengerjap. Ada ekspresi sedikit terkejut melihatku. Dia menjawab dengan lesu, "Sudah subuh ya, Yah? Adek telat tahajudnya."

"Gapapa, besok Ayah bangunin. Adek tadi kelihatan capek banget. Jadi Ayah biarkan. Sekarang bangun, wudhu gih. Kita jama'ah. Mama udah nungguin."

"Iya, Yah," sahutnya bersemangat.

Senyum bidadari kecilku manis sekali. Semanis senyum ibunya.

AM. Hafs
Malang, 30012015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku