Hafalan Surat Si Evi

"Aduh, sulit, Mas." Evi mengeluh menatap ayat panjang yang harus dihafal. Dan setiap kali itu pula, aku harus memotivasinya. Menunjukkan kembali berlembar-lembar ayat yang telah dihafalnya. Lalu membandingkannya dengan ayat yang kini tengah ia hadapi.

"Coba lihat, jumlah ayat yang sudah kamu hafal dengan ayat ini banyakan mana?"

"Banyakan ini, Mas," jawabnya dengan sedikit lesu.

"Nah, masih merasa sulit?"

"Iya."

"Emangnya sudah berapa jam dihafalinnya?"

"Emmm ..., baru kemarin."

Aku tertawa. "Sulit itu kalau sudah seminggu menghafal tapi gak bisa-bisa. Ayo sana coba lagi, perkata-perkata." Aku mencoba kembali menyemangati.

Entah, anak sekarang kenapa mudah sekali menyerah. Sebenarnya mereka bukan tidak bisa, tapi tidak mau. Atau jika boleh kumenyebutnya, malas. Inginnya sekali baca langsung hafal. Hehe. Jadi ingat salah satu petuah ulama, "Tugas pengajar dan pendidik, selain mendampingi, memotivasi, jangan lupa juga dibarengi tirakat. Minimal didoakan setiap selesai sholat. Syukur-syukur kalau bisa dipuasai. Agar batin pendidik dan yang dididik nyambung. Sehingga ilmu itu mudah tersalurkan."

Wallahu a'lam bisshawab.

AM. Hafs
Malang, 25 Desember 2014