Minggu, 06 Maret 2016

Pecinta Kucing, Silakan Masuk

Februari yang spesial telah lewat tanpa ada satu pun tulisanku yang mengabadikannya. Februari tahun kabisat dengan segala kontroversi di tubuhnya. But, kata pepatah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. So, malam ini akan kukumpulkan remah-remah ceritanya.

Kursor masih berkedip-kedip. Menanti jemariku yang berusaha menerjemahkan isi hati. Februari ... oh ayolah! Bahkan sampai di sini, aku belum menemukan momen apapun untuk ditulis.

Baiklah, Coba kumulai dari Instagram. Aku adalah seorang lelaki pecinta kucing. Maka tak heran jika di lini masa Instagramku sering berkelebatan foto dan video kucing dengan segala ekspresi menggemaskannya. Di rumah, aku memiliki satu kucing jantan, namanya Jojo. Aku sangat menyukai bulu putih yang mendominasi tubuhnya. Ia memiliki banyak warna, selain loreng abu-hitam di punggung dan dahi, juga ada sedikit warna orange di kedua telinganya.

Ia kucing yang cukup lincah, cekatan, dan sedikit penakut. Terutama bila bertemu dengan orang yang tak dikenalnya. Kelakuannya yang paling kusukai, ketika kupanggil, pasti langsung datang. Saat aku duduk bersila di perpus, dia akan datang dan langsung 'melungker' di pangkuanku. (Bahasa Indonesianya melungker, apa sih? Heheu) Menggemaskan. Apalagi kalau kuelus-elus leher atau kepalanya, ia akan mendengkur manja. Katanya sih, dengkuran kucing mempunyai efek seperti terapi. Bisa memberi ketenangan batin. Tak jarang pula, ketika mengelusnya, jariku dijilati. Rasanya kasar seperti sikat hehe. Kalau sedang iseng, aku sering menggelitiki perutnya. Biasanya, ia bereaksi dengan menggigit-gigiti jemariku, bukan digigit beneran. Pas kondisi seperti itu, jangan ditarik! Karena bisa fatal, robek dan berdarah. Biarkan saja, diamkan. Karena cakar dan mulutnya akan ia lepas sendiri, baru ditarik. Kebanyakan anak kecil yang tercakar atau 'tergigit' kucing, karena mereka reflek menarik tangannya. Jojo bukan kucing anggora atau persia. Ia kucing kampung berbulu halus dan berkutu. Beberapa kali kuberi bubuk kapur bag*s, hanya efektif menghilangkan kutunya sementara. Dan beberapa kali pula kumandikan, tapi rupanya, si kutu sudah beranak pinak. Ckck. Oh iya, kalau memandikan kucing, sebaiknya pakai air hangat. Agar tidak berontak.

Hemm ... sudah panjang kali lebar kuceritakan tentang Jojo. Ngomong-ngomong, apa hubungannya dengan bulan Februari? Di bulan kemarin, ia tengah pemulihan setelah tertabrak motor. Kepalanya luka ringan dan kaki belakangnya pincang. Pertama kali dikabari tentang itu, dadaku sesak. Posisiku tidak sedang di rumah. Aku hanya pulang sekali dalam sebulan. Jadilah, pas momen kepulangan, Aku langsung menuju dapur. Kulihat Jojo tidur 'mlungker' di atas karpet. Waktu kuangkat, dia kesakitan. Rasanya trenyuh, sedih, nyesek, dan kasihan. Seperti orang kurang waras, sambil mengelus kepalanya, aku ajak ia bicara. Kunasehati juga, "Makanya, jangan main di jalan." Apa kalian juga pernah seperti itu? berbicara dengan kucing? Ehehehe. Mungkin seketika itu hatiku langsung berubah jadi hati cewek yang sensitif dan emosional. Well, biar bagaimana, darah ibuku mengalir di darahku, jadi sesekali menjadi sensitif dan baper bukan hal yang salah bukan? #Ngeles.

Setelah menemui si Jojo, dan membetulkan tempat tidurnya, aku kembali ke ruang tamu. Di situ, ibuku lalu berceloteh tentang kronologi kecelakaannya, dan ibu juga bercerita kalau sempat menangisi si Jojo. Tuh, kan? 'As mother as son." Syukurlah, dengan sedikit-sedikit pijatan ibu, kini Jojo sudah bisa berlari kembali dengan lincah. Tapi belum berani loncat. Dan akhirnya ... ini dia penampakan si Jojo waktu sehat wal afiat, taraaa ... sekarang udah gede.


Huft, melihat foto ini jadi kangen rumah, kangen Jojo.

AM. Hafs
Singosari, 06 Maret 2016

7 komentar:

  1. Aku juga pernah nangis pas tau kalo kucingku tertabrak. Untung jojonya udah gapapa yah. Aku punya 7 kucing dirumah ._.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, banyak banget??? Kucing apa?
      Iya, untung, masih bisa pulih ... Kalau inget, aku kayak orang kurang waras, Jojo tak ajak ngobrol. Ta bilangin gini, "Makanya jangan main di jalan!" Wkwkwk

      Hapus
  2. Hihi...ada yg suka ngomong sama kucing jg ya?
    Aku hobi nyapa kucing jalanan. Kalau mereka gak nengok atau nyahut, kubilang 'kucing sombong' :v

    BalasHapus
  3. Hihi...ada yg suka ngomong sama kucing jg ya?
    Aku hobi nyapa kucing jalanan. Kalau mereka gak nengok atau nyahut, kubilang 'kucing sombong' :v

    BalasHapus
  4. Salam buat Jojo yaa....cowok keren....

    BalasHapus
  5. Salam buat Jojo yaa....cowok keren....

    BalasHapus

Anda pengunjung ke

Statistikku