Senin, 27 Oktober 2014

Surat Untuk Pemuja Cinta Semu

Beberapa orang perlu ditabok berkali-kali, agar tak jatuh pada lubang yang sama. Tapi beberapa lagi bahkan kebal dengan tabokan, sehingga menikmatinya, bahkan ketika jatuh pun merek malah merasa bangga dan tertawa di lubang yang sama. Mengherankan, kukira perumpamaan ini pas bagi mereka yang pernah dikhianati, merasa sakit atau bergulat dengan cinta semu. Namun, dengan dalih cinta datang tanpa diundang atau ditolak, mereka dengan mudah kembali menjatuhkan hati, tanpa mau sejenak mendengarkan hati kecil atau aturan yang telah tertera. Teman, sesungguhnya, kitalah yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan kita. Karena cinta itu suci, jatuhkanlah pada tempat yang suci.

Dengar pula kekata ini, "Hai Pemuja Cinta, sedang sibukkah? Atau tengah melamunkan yang indah-indah? Maaf mengganggu lamunanmu. Aku hanya ingin sedikit melempar tanya, dan sedikit renung, semoga bisa menyentuh palung.
Begini, Kawan. Sebenarnya, apa guna kamu pamerkan gambar jus strawberry padaku? Yang nyata-nyata semu dan tak akan pernah mampu kamu-aku-kita nikmati. Ataukah memang hidupmu terbiasa memamerkan hal yang semu dan menggelikan seperti itu? Tahukah? Masih untun g jika hanya sekadar kamu pamerkan, karena aku harap kamu tidak sampai berlebihan dengan menjilat gambar itu lalu bilang padaku bahwa rasanya manis dan menyegarkan.
Jika seperti itu, sedikit saran dariku, pergilah ke dokter kejiwaan malam minggu nanti, setelah itu mampir ke toko jus buah, dan belilah segelas saja. Bawa padaku, dan nikmati di hadapanku. Maka aku akan mengucapkan selamat, bukan menertawakanmu seperti yang kini tengah kulakukan. Jika tak punya cukup uang karena hanya cukup untuk membayar si Dokter, berharap saja dia berbaik hati dengan memberimu segelas jus strawberry demi kesembuhanmu."
AM. Hafs
Malang, 22/10/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku