Selasa, 13 Mei 2014

Gila Baca, Semoga Awal dari Gila Menulis

Menulis dan menulislah .... Kata itu sering terngiang. Memang benar, diri ini ingin sekali menulis, tapi sering pula ide tak kunjung menyapa. Maka saat-saat seperti itu kuhabiskan dengan membaca karya teman-teman, status atau berita-berita dari media online.
Dari sanalah, kemudian ide untuk menuliskan apa saja yang sedang kupikirkan berasal. Pokoknya harus nulis, minimal sehari satu tulisan. Entah itu puisi atau hanya sekedar curhatan.
Pagi ini, ingin kuawali sebuah tulisan dari hobi gila yang baru-baru ini kusadari, yakni membaca.
Kegemaran membaca, sudah merasukiku dari taman kanak-kanak. Aku suka membaca buku kakak sepupu yang SD. Teringat waktu itu ada cerita tentang Si Pitung, Kancil, dan beberapa dongeng lainnya. Sedangkan, saat TK sendiri aku menyukai komik si Panjul yang ada di bagian cover belakang majalah TK.
Kegemaran membaca cerita-cerita yang ada di buku paket sekolah berlanjut saat aku SD hingga SMA. Tiap baru membeli buku paket Bahasa Indonesia, hal pertama yang kucari adalah cerita atau dongeng.
Oh iya, saat TK, saking gemarnya membaca, tiap diajak ke pasar, aku suka mengamati dan membaca berbagai tulisan yang menghias di pinggir jalan. Baik berupa pamflet, papan nama atau yang lainnya.
Menginjak SMA, aku baru membaca yang namanya 'Novel'. Novel pertama yang kubaca, 'Laskar Pelangi', meminjam di Perpustakaan sekolah. Karena waktu itu novel tersebut banyak dibicarakan, membuatku penasaran. Sebelum-sebelumnya kurang suka membaca novel sebab bahasanya yang waktu itu kuanggap sulit.
Semenjak lulus SMA, dan mulai berpenghasilan, kegemaran membacaku semakin menjadi. Satu demi satu novel menghiasi meja kerja, yang terkadang dipakai belajar oleh adik perempuanku.
Setelah punya laptop, aku mulai menghemat. Koleksi bacaanku beralih ke e-book. Ada puluhan e-book yang berhasil kuunduh.
Oia, gara-gara kegilaanku dalam membaca, ada seorang teman yang sampai berkomentar lucu.
Dia bilang, "Kamu ini gak menghargai penulis, mereka capek-capek membuat buku berbulan-bulan, eh malah kamu selesaikan cuma dalam beberapa jam."
Aku tertawa mendengar ocehan itu. Waktu itu ceritanya kami patungan membeli novel di sebuah perhelatan pameran buku. Aku bilang padanya, biar aku yang baca dulu. Kalau tidak salah, novel 'Bumi Cinta' karya Habiburrahman. Kuselesaikan hanya dalam 4 jam, mulai jam 8 pagi sampai jam 12 siang. Hehe.
Novel terpanjang yang pernah aku baca yakni novel Musashi, yang bercerita tentang seorang samurai. Samurai yang berkeinginan untuk menemukan jati diri, dan jalan samurainya. Berkelana dari desa ke desa mengelilingi berbagai kota di Jepang, untuk menemukan lawan atau guru yang bisa membantunya menemukan tujuan tersebut.
Novel tersebut mempunyai tebal kurang lebih delapan ratus halaman, kuselesaikan dalam waktu tiga hari. Sewaktu membaca itu, aku hanya break saat makan, mandi, sholat, mengaji, dan kerja.
Dalam kegilaan membaca, tak jarang pula koran-koran atau buku-buku bekas menjadi korbanku. Baik yang masih utuh atau yang sudah menjadi bungkus gorengan.
Kini, aku mulai mencoba-coba dunia baru, menulis. Terhitung sejak September tahun lalu aku mulai sedikit serius di bidang ini. Mengirim beberapa karya ke sebuah komunitas menulis yang diasuh oleh Isa Alamsyah, penulis yang juga suami dari penulis best seller, Asma Nadia dan adik ipar dari Helvy Tiana Rosa.
Sampai saat ini baru ada puluhan karya yang terposting.  Itupun masih jauh dari kata 'banyak'. Bahkan bila dibandingkan dengan teman-teman lain yang sudah beratus-ratus, memenangkan lomba, atau yang sudah menjadi novel. Karyaku sendiri masih jauh dari kata sempurna, mulai dari cerpen yang terkena virus 'ku' sampai yang bersambung dan gantung.
Ada juga puisi dan sajak-sajak yang sebagian sudah kuposting di blog ini. Itupun hanya karya-karya yang mendapat apresiasi bagus dari teman-teman pembaca di komunitas tadi.
Sedikit kata untuk menutup celoteh pagi ini, "Aku mulai menulis mimpi-mimpi, setelah itu hanya akan ada dua pilihan. Mimpi itu tetap menjadi tulisan yang akan membawaku meraih mimpi lain, atau mimpi itu akan terwujud karena aku terus-menerus menuliskannya."
AM. Hafs

2 komentar:

  1. semoga makin sering banyak baca buku bermutu ya. makin sering baca makin bagus perbendaharaan katanya. nanti juga bisa nulis buku sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iupz, aamiin ... Sebenernya gak cuma buku sih, website seoerti ini juga cukup bermutu www.lakonhidup.wordpress.com :)

      Makasih kunjungannya ^^

      Hapus

Anda pengunjung ke

Statistikku