Oleh : AM. Hafs
Dendang-dendang rindu
Akankah hantuimu?
Uapkan ke langit tanpa coba melukis wajahku
Coba saja pandang kelebat awan itu
Dendang-dendang rindu
Akankah hantuimu?
Uapkan ke langit tanpa coba melukis wajahku
Coba saja pandang kelebat awan itu
Tahukah?
Takkan kautemui diriku
Jika kau mencari di awan yang sama
Karena kau tak pernah tahu awan mana yang kutunggangi
Dendang-dendang rindu
Di detik ini aku bertanya,
Apa arti tiap jatuh hujanmu?
Jika kau mencari di awan yang sama
Karena kau tak pernah tahu awan mana yang kutunggangi
Dendang-dendang rindu
Di detik ini aku bertanya,
Apa arti tiap jatuh hujanmu?
Sedang kau tahu, akulah airmata
Di derasnya rintik embun, cinta
Dendang-dendang rindu
Di hembus ini aku bertanya
Apa arti dini hari buatmu?
Sedang kau tahu, akulah sang bayang
Terbuang di pekatnya malam
Cinta, dengarkanlah
Sekarang, hati ini telah menguntai warna lain
Warna hijau kaktus berduri
Kan acuhkan tiap embun dan dawat pilu
Cinta, dengarkanlah
Telah kututup mata dari pelangimu
Dan mulai berdendang dengan hujan panasku
Menarikan puisi, menyiulkan sajak syahdu
Dan mulai melangkah lagi
Apa arti dini hari buatmu?
Sedang kau tahu, akulah sang bayang
Terbuang di pekatnya malam
Cinta, dengarkanlah
Sekarang, hati ini telah menguntai warna lain
Warna hijau kaktus berduri
Kan acuhkan tiap embun dan dawat pilu
Cinta, dengarkanlah
Telah kututup mata dari pelangimu
Dan mulai berdendang dengan hujan panasku
Menarikan puisi, menyiulkan sajak syahdu
Dan mulai melangkah lagi
Mengejar mimpi baru
Malang, 17/05/2014
AM. Hafs
Malang, 17/05/2014
AM. Hafs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar