Mengutip peringatan dari Al Quran yang mewanti-wanti bahwa,
"Sesungguhnya Setan adalah musuh yang nyata bagimu." Dalam bab setan,
bukan hanya islam, tapi semua agama -yang diakui di Indonesia- pun
sepakat bahwa setan adalah musuh. Pada hakikatnya, musuh selalu
mendorong kepada keburukan. terutama ketika seorang manusia ingin
berbuat baik, ada saja kendala. Tapi yang terbanyak tentunya dari diri
sendiri. Karena itu, kebaikan perlu dipaksakan untuk melawan godaan yang
ada. Tidak hanya dari Setan, godaan yang bernama kemalasan timbul dari
nafsu sendiri.
Dalam banyak hal, keterpaksaan sering
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tiga diantaranya yang bisa
dijadikan contoh, salat, menuntut ilmu, dan bekerja.
Dalam
hal salat, ajaran Islam memaksakan kepada pengikutnya untuk mendirikan
salat dengan embel-embel wajib, bahkan diancam dengan
dosa, siksa dan neraka bagi yang melalaikannya. Itu pun masih banyak
terdapati, orang-orang bergelar "Islam KTP" yang enggan mendirikannya.
Dan lagi, tak mempan diiming-iming surga dan pahala. Hanya segelintir orang
yang akhirnya mampu menikmati salat, yakni orang yang menikmati
keterpaksaan hingga akhirnya terlatih terpaksa, dan mampu membuahkan
istiqomah. Sungguh beruntung orang-orang tersebut.
Kegiatan
menuntut ilmu pun sama. Coba tengok berapa banyak bocah yang enggan
bersekolah atau mengaji, sehingga tak jarang orang tua harus memaksa
mereka. Sering pula merayu mereka dengan diiming-iming uang jajan.
Namun, ketika mereka akhirnya sadar bahwa menuntut ilmu penting, hal
tersebut bisa dilakukan dengan sepenuh hati. Jika ada yang
pernah membaca novel Negeri 5 Menara tentu tahu, bahwa masuknya Alif ke
Pesantren Madani juga berawal dari keterpaksaan.
Bekerja
untuk berikhtiar memenuhi nafkah. Sekilas, motivasi itu mulia. Namun
jika ditilik lebih jauh masih saja berbau keterpaksaan. Namun, dari
keterpaksaan itu sudah melebur menjadi nikmat, bila mengingat senyum
istri dan anak-anak yang terpenuhi kebutuhannya.
Dari
tiga hal tersebut, penulis ingin membawa atmosfernya ke dalam kegiatan
menulis. Apa bisa? Bisa! Karena jujur, menulis di LovRinz.com ini adalah
bagian dari keterpaksaan. Keterpaksaan yang timbul akibat rasa tanggung
jawab, setelah diinbok Bu Bos untuk menjadi admin di rumah tersebut. Semoga saja
dengan menikmati keterpaksaan, penulis akhirnya bisa merengkuh
keistiqomahan. Memang, baru dua judul yang lahir, tapi keterpaksaan itu
memicu kerja otak untuk mampu menjawab pertanyaan, "Nulis apa hari ini?" Sebab, menilik perintah Bu Bos untuk memosting sehari satu tulisan. Sepertinya dan
semoga bisa terus lanjut hingga mampu mengalahkan Setan serta
mengendalikan nafsu. Aamiin.
(Kutipan ayat terdapat di
QS Al Baqarah : 168, Al Baqarah : 208, Al An'aam : 142, Al A'raaf : 22,
Yusuf : 5, Al Israa' : 53, Al Qashas : 15, Yaasiin : 60, Az Zukhruf :
62. Total ada sembilan ayat yang menegaskan bahwa Setan adalah musuh
nyata bagi manusia)
AM. Hafs
06/02/2015
Tulisan ini diposting juga di Lovrinz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar