Senin, 24 Februari 2014

Secarik pesan untuk Malaikat Hatiku

Salam penuh kasih. Untukmu, yang pagi ini kembali memandangi jajaran pegunungan membiru di ujung timur desaku.

Salam penuh rindu. Padamu yang ketika pilu turut buat hatiku luruh. Seuntai doa terpanjatkan lirih, agar hatimu kuat menghadapi segala uji.

Lemahmu kuatkan ku dan jua hembuskan angin kencang pembawa tekad kuat untuk nuraniku. Aku tahu, jauh di lubuk hatimu kamu belum mau di dikte keadaan. Kamu tangguh dengan air matamu. Aku pun masih menunggu di bawah lindungan kata hatimu. Sebuah pesan dalam bahasa kalbu yang mengalir lewat senyummu. Hanya aku dan kamu yang tahu.

Lisan dan tulisanmu, boleh saja berkata, "Aku ragu."

Namun, netramu berkata sebaliknya. Jiwa ini yakin jika aku, kamu... pasti kan bersatu indah dipeluk ridho-Nya.

Karena uji ini hanya sementara. Peganglah tali-Nya teguh, karena di situlah hati kita kan bertemu. Dan kan halal tuk memadu, membagi peluk, kasih, cinta, senyum dan syukur yang teduh.

Kasih, dengarkanlah untaian pagi ku, semoga menjadi peluruh rindu. Dan buatmu kembali tersenyum syahdu.
Dariku, Sahabatmu... yang ingin halal disampingmu. Menjadi penjaga senyummu di sisa nafas hidupku.

AM. Hafs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku