Kamis, 20 Februari 2014

Merindumu adalah pelangi

Satu gelegar seribu warna
Tetap, Bulan sendirian
Terkepung nada tawa
Terharap, sebuah senyuman
Melenyapkan lainnya
Satu hati perindu
Menanti kerlip Bintangku

Bermunajahlah
Hanya, jangan sebut aksara pengenalku
Jika hilang nikmat penantian
Dari rengkuhan hatiku

Bacalah susunan baitku
Betapa pelangi selimuti
Kala imaji melukis senyummu
Dalam balutan rindu
Rasakanlah jujurku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku