Gurat-gurat ketakutan
Menyeruak di antara merah sembilu dada
Urat-urat menegang lukiskan keraguan
Sepercik cahaya kunang
Hanya kilas sekadar senyum simpul
Pun tarian selaras denyar lilin
Masih terpandang sebelah hati
Gumpalan merah...
Masih saja menyulam hitam sangka
Menganak pinak gemuruh, sesakkan dada
Mendahului tetapan kisah Sang Dalang
Padahal...
Akalnya tak lebih dari setetes berbanding tujuh samudera
Duhai tokoh utama
Cukuplah berikhtiar sekuat tegangnya urat
Berhenti menjangkau wajah takdir detik ke depan
Alirkan semua pada kepasrahan di sudut malam temaram
Mulai pandangi setitik kesejukan dan,
Ijinkan syukur lukis pelangi hati
AM. Hafs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar