Berpadu padan detak nadi
Napasku menekuri sunyi
Menyapa halimun di ujung pagi
Kunanti kinanti
Sembuhkan jelaga hati
Biarkannya mengalun lirih
Usap kuusap hati
Jemariku memilah biji rindu
Dari ujung ke ujung pilu
Hari demi hari
Lakuku kian kaku
Terperangkap tempurung tapi
Adakah fajar segera terbit?
Lalu adzan tegakkan tumit
Membuat setan lari terbirit
Hitam kelabu
Bukan pekat seperti hatiku
Nyatanya aku masih menunggu
AM. Hafs
Singosari, 21/09/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar