Jumat, 29 Agustus 2014

Ketika Jam Dinding Bercerita

Jarum jam pendek tengah antre BBM di POM nomor 2. Jarum panjang semenit lagi sampai ke nomor 12. Sedang jarum merah terus berlari, seperti bumi yang mengelilingi matahari.
Betapa hidup ini sebuah perputaran. Seperti tiga jarum itu. Terkadang, kita berada di posisi jarum panjang yang mengolok jarum pendek, karena berhenti di nomor 2. Padahal tanpa disadari, kita pun melakukan apa yang dilakukan jarum pendek. Bahkan lebih cepat.

Terkadang kita menganggap seseorang berjalan terlalu lambat. Padahal dia bergerak efektif. Seperti jarum pendek. Satu gerakan saja menyamai 60 gerakan jarum panjang.

Terkadang kita menyepelekan hal kecil. Padahal jika bisa istiqomah, langkah itu akan menjadi besar. Seperti jarum merah yang menyulam detik menjadi menit dan jam.

Terkadang kita iri dengan keberuntungan seseorang. Dan berupaya mengejar dengan segala cara. Padahal ada yang dengan qonaah menerima rezeki. Kelakuan itu seperti jarum panjang mengejar jarum pendek. Lalu melupakan jarum merah.

Dan terkadang pula cecah itu harus terhenti. Seperti mesin jam yang kehabisan baterai. Sejenak istirahat. Merenungi hal-hal yang telah kita lakukan, atau mungkin yang terlewatkan. Sebelum akhirnya mendapat tenaga baru dan mulai melangkah lagi.

AM. Hafs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku