"Iya, Kang." Senyum malu-malu.
"Eneng tau cantiknya Eneng kayak apa?" Cekikikan.
"Nggak." Ketawa ala kunti, "emang kayak apa, Kang?"
"Kayak bungkus plastiknya cilok." Senyum percaya diri.
"Ih, Akang, kok nyamain Eneng kayak bungkus plastik sih?" Bibir rada manyun, muka ditekuk.
"Iya, Neng, kan plastik itu bening, kayak wajah Eneng. Ahaii." Berbunga-bunga.
"Aih, Akang, bisa aja."
Si Cewek masuk ke dalam rumah, ambil celurit, sunat paksa!
"Enak aja disamain sama plastik, emang aye cewek murahan apa? Plastik kan murah, iye gak penonton?"
#Psikopat
AM. Hafs
"Nggak." Ketawa ala kunti, "emang kayak apa, Kang?"
"Kayak bungkus plastiknya cilok." Senyum percaya diri.
"Ih, Akang, kok nyamain Eneng kayak bungkus plastik sih?" Bibir rada manyun, muka ditekuk.
"Iya, Neng, kan plastik itu bening, kayak wajah Eneng. Ahaii." Berbunga-bunga.
"Aih, Akang, bisa aja."
Si Cewek masuk ke dalam rumah, ambil celurit, sunat paksa!
"Enak aja disamain sama plastik, emang aye cewek murahan apa? Plastik kan murah, iye gak penonton?"
#Psikopat
AM. Hafs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar