Rabu, 20 Agustus 2014

Duhai Kupu Perawan

Oleh : AM. Hafs

Purnama menangis darah
Derik penjelajah malam menghujat bedebah
Tampak Kupu perawan terbang tertatih
Tercabik hari, terlelah
Batin retak merintih

"Daging mana yang tega mengiris harimu?"

Kau sunyi
Berkubang lumpur ratap pilu
Haruskah kuhadirkan nisanku?
Kuperlihatkan kafanku?
Tergemakankan tahlil di gubugku?
Agar kepakmu tahu
Sekejam dunia mencaci
Alam tetap kerjapkan mutiara
Sekejam dunia membenci
Terbangmu masih mampu menjelajah
Hingga mengecup awan putih
nan indah

Malang, 20/08/2014

AM. Hafs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku