Jumat, 22 Agustus 2014

Hati-Hati Bersahabat Dengan Pujangga.


Mentari mulai meninggi, saat dua orang lelaki yang bersahabat sejak bayi bercakap-cakap.

"Sial! Kemarin King Tatto kalah lagi," dengan bersungut, Imron curhat tentang hasil lomba burung yang telah ia ikuti.

"Begitulah garis-Nya, kita hanya mampu mencoba memantik api, masalah api itu berhasil menghanguskan, serahkan pada pengatur angin dan hujan," Andre menjawab dengan memasang muka penuh kharisma.

Imron mengernyitkan dahi, ia mulai risih saat jiwa pujangga karibnya muncul tanpa kenal situasi.
"Ya, ya ... Apa aku jual saja burung ini ya? Dan beli baru?"

"Lebih baik, tambal dan rapikan ukiran yang kurang pas dengan sedikit semen, daripada menggantinya dengan pagar yang baru."

Jari-jari Imron menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. Batinnya mengatakan, lebih baik ia diam. Sampai Andre kembali normal.

Beberapa menit, suasana menjadi hening.

Lalu, Andre, dengan tatapan yang masih terpaku pada layar hape, tiba-tiba memecah kesunyian, "Mron, coba tebak, kapan jumlah anggota KBM nembus angka 63 ribu?"

Imron yang sedang memberi makan burungnya, tiba-tiba tersenyum. Dan dengan wajah polos ia menjawab, "Ketika wajahnya menyapu rinduku di hari yang sendu." Ia pun bersiul penuh kemenangan.

AM. Hafs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku