Selasa, 25 Maret 2014

Mentoring Online bersama Rina Rinz (Penulis)

Ini adalah karya yang tersusun dari beberapa status estafet di facebook. Cerita tanpa konsep. Dan dalam tempo yang tak lebih dari satu jam.
Membuat karya seperti ini bertujuan untuk melatih tehnik menulis dan bercerita kita. Kuncinya hanya, tulisankan saja apa yang kamu pikirkan.
Tertarik untuk mencoba? Tapi sebelumnya, boleh baca dulu karya di bawah ini. Selamat membaca!

Izinkan Kau Kupanggil Kakak

Tentang sebuah nama, tentang sebuah sosok. Tangguh, dan mampu mengolah masalah menjadi permata. Tapi jangan salah, dia bukan penyihir pun lelaki berotot. Dia hanya seorang Ibu yang pandai merangkai kata.

Mengalirkan isi hati menjadi sungai-sungai aksara yang menyentuh dan berhikmah. Andai berkenan, aku ingin menjadikannya seorang Kakak. Tapi, sekarang aku hanya
mampu menyebutnya mentor.

Dia berkata padaku, gali terus konfliknya, tapi ternyata tak semudah apa yang terharap. Entah karena kurang fokus atau malah karena sebuah kemalasan. Keinginan untuk rutin menulis tiap hari hanya sekadar niat. Pagi ini kulihat statusnya di beranda, sedih. Lamat-lamat kubaca. Gigil hati dia bilang di tiap penghujung status. Apa sedang ada masalah? Atau sedang membuat novel baru? Begitu tanyaku.

Tak selang berapa lama, sebuah notifikasi muncul dari sebuah gambar globe mini di sudut kotak facebook. Satu pemberitahuan. Namaku, tertandai dalam sebuah status. Gigil Hati. Kata yang tadi mengisi dasar tiap postingannya, sekarang menjadi kata pembuka, Judul. Kubaca dari awal hingga akhir. Sebuah kisah yang terangkai dari status-status sebelumnya.

Di akhir, dia mengatakan "Ini cara melatih menulis tanpa konsep. Sekarang silahkan di coba. Tulis saja apa yang kamu pikirkan."
Aku pun mencoba, dan jadilah tulisan ini. Persembahan untuk salah satu orang yang kuanggap sebagai mentor.

Dan pagi ini, aku ingin mengudarakan pinta, "Berkenankah anda kupanggil Kakak?"
AM. Hafs
***
Selamat mencoba... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku