Rabu, 29 April 2015

Air Mata Langit

Air mata langit bersekutu
Memenjarakan pandanganku pada dedaunan yang menari bersama lambaian angin
Coba pandangi lekat tangkapan retinamu
Bagaimana mereka menyampaikan bisikan-bisikan rindu
Rindu yang kembali merebak bersama napas bumi

Air mata langit saling bertaut
Menenggelamkanku pada awan bergelayut yang bercumbu dengan kabut
Coba tatap bagaimana mereka mendendangkan nyanyian hujan
Bersama balutan genderang dan kilatan petir yang bersautan
Membuat kenang kian berkelindan

Air mata langit mulai pudar
Awan pengangkut butiran es dan kabut berarak pulang
Membiarkanku mengeja memoar
Lalu kuabadikan di catatan seribu mimpi; sebelum hilang
Sebab surya kian terang berpendar

Air mata langit tak lagi berwujud
Wajah langit kembali membiru
Kutundukkan hati dan bersujud
Meresapi tiap makna di lembar baru
Menghamburkan syukur atas terbitnya pelangi sepeninggal kabut

AM. Hafs
Singsari, 29 April 2015



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Statistikku