"Man, kalo udah ngantuk tidur aja."
"Bentar nih, Gus, tanggung."
"Mata udah merah masih juga maksa."
Maman hanya diam, fokus tingkat tinggi ke layar laptop. Persiapan presentasi besok pagi, katanya. Aku bangkit dari kamar tidur, menuju kamar mandi. Sekembalinya dari kamar mandi, Maman bertanya, "Abis ngapain?"
"Wudhu."
"Peh, dingin-dingin gini? Emang kenapa sih kok loe tiap malem bela-belain wudhu sebelum tidur. Lihat nih!"
Dengan setengah menggigil aku menengok layar gadgetnya, 10 derajat celcius.
"Bukan apa-apa, Man. Aku cuma ingat pesan kakek."
"Apa?" Matanya masih menatap laptop.
"Karena kita gak tahu kapan ajal menjemput. Jadi sebaiknya berjaga-jaga. Bukan apa-apa, hanya saja, betapa bahagianya kalau nyawa kita diambil dalam keadaan itu. Jadi bisa bertemu Sang Maha Suci dengan keadaan suci."
"Aampuuun, Ustadz! Nih skripsi belon kelar, belon kerja, dan yang penting lagi belon nikah. Jangan ngomongin mati dulu ye? Serem!"
Aku terkekeh dan langsung menuju pembaringan.
AM. Hafs
Malang 23 Nov 2014
Malang 23 Nov 2014
DImana sampe 10°C?
BalasHapusSettingnya di eropa :D *terinspirasi berita
BalasHapus