Setelah berakhirnya tahun 2015, aku menyadari bahwa sebuah target itu memang perlu. Renungan yang lahir ketika tadi aku bertanya pada diri sendiri, "Apa yang telah kucapai di 2015?" Aku tak mampu menjawab. Sebab tahun kemarin memang hampir tak membuat target selain ingin secepatnya lulus. Dan Alhamdulillah meleset, menyisakan beberapa juz.
Karenanya tak perlu memandang heran ketika banyak kepala di awal tahun ini, menuliskan berbagai resolusi. Bahkan, seorang Azrul Ananda sampai membuat sayembara yang berhadiah satu juta di Jawa Pos. Atau bila porsi masalah tentang memandang orang lain lebih diluaskan, akan seperti quote ini, "Jika pernah gagal akibat melakukan sebuah misi, jangan lantas meremehkan seseorang yang tengah melakukan misi yang pernah gagal kita lakukan." Hal tersebut malah hanya menunjukkan betapa sempitnya pandangan. Mengukur orang lain hanya dari kaca mata kita.
Namun, dalam hal menulis resolusi ini, aku lebih tertarik untuk menuliskan di buku harian, daripada di sosial media. Rasanya lebih privat saja dengan sang pencipta. Dan dalam kaca mataku, resolusi itu sebenarnya lebih ke target pribadi, bukan ajang pamer diri atau prestasi. Memang tak semua resolusi mengandung dua hal tersebut, tapi kembali lagi, ini hanya pandanganku semata. Dan tak lantas ternilai lebih baik dari mereka yang menuliskannya di ranah umum.
Selain resolusi, tagline pun tak kalah penting. Jika sahabatku di tahun kemarin membuat tagline #Makeithappen dan tahun ini #Neverlosehope, aku membuat tagline #Waktunyamembalas. Terkadang, satu kalimat bisa memberi energi lebih. Seperti sebuah mantra. Barangkali ada yang ingat kalimat, "Aal iz well?" yah, kurang lebih seperti itulah.
Di ujung tulisan, sudah selayaknya kulangitkan syukur untuk apa-apa yang terjadi di tahun kemarin. Karena ada yang menjanjikan bahwa siapa saja yang bersyukur, maka nikmatnya akan ditambah. Aku beriman atas janji itu, sebab yang menjanjikan adalah Dzat Yang Tak Mungkin Menyalahi Janji.
.
AM. Hafs
Singosari, 1 Januari 2016
Mencoba membaca tiap cermin jiwa yang hadir, dan merangkainya menjadi tutur indah nan menggugah.
Jumat, 01 Januari 2016
Hidup Butuh Tagline
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar